PSG Sabet Gelar Liga Champions Pertama Usai Bungkam Inter Milan!
Paris Saint-Germain (PSG) akhirnya meraih impian yang telah mereka kejar selama lebih dari satu dekade. Klub raksasa Prancis itu menutup musim 2024/25 dengan sempurna usai membungkam Inter Milan dengan skor telak 5-0 di partai final Liga Champions yang digelar di Allianz Arena, Sabtu (31/5) malam waktu setempat.
Kemenangan ini bukan hanya mengantar PSG meraih gelar Liga Champions perdana, tetapi juga mencatat margin kemenangan terbesar di partai final sejak edisi pertama pada 1956. Gelar ini menjadi pelengkap treble winner PSG musim ini setelah sebelumnya menjuarai Ligue 1 dan Coupe de France.
Namun yang membuat kemenangan ini semakin istimewa, PSG melakukannya tanpa kehadiran Kylian Mbappe yang hengkang ke Real Madrid awal musim lalu.
Dominasi Mutlak PSG dari Awal hingga Akhir
PSG langsung menunjukkan intensitas tinggi sejak peluit pertama dibunyikan. Gol pembuka lahir pada menit ke-12 lewat kaki kanan Achraf Hakimi, usai memanfaatkan umpan satu-dua cepat dengan Vitinha dan pemain muda sensasional, Desire Doue.
Delapan menit berselang, nama Doue kembali mencuri perhatian. Gelandang 19 tahun tersebut mencetak gol kedua PSG lewat tembakan keras yang sempat membentur bek Inter dan mengecoh kiper. Tidak berhenti di situ, pada babak kedua, Doue kembali menggetarkan jala Inter untuk mencetak brace dan mencatat sejarah sebagai remaja pertama sejak Eusebio (1962) yang mencetak dua gol di final Liga Champions.
Pesta gol PSG dilengkapi oleh Khvicha Kvaratskhelia di menit ke-73 dan pemain muda lainnya, Senny Mayulu, yang mengunci skor menjadi 5-0 di menit ke-86. Inter Milan tampak frustrasi dan kehilangan arah, tak mampu membendung agresivitas serta organisasi permainan PSG.
Strategi Luis Enrique Berbuah Manis
Kemenangan luar biasa ini menegaskan keberhasilan revolusi strategi PSG yang dimulai dua tahun lalu. Setelah bertahun-tahun mengandalkan superstar seperti Neymar, Messi, dan Ibrahimovic, manajemen klub memutuskan untuk membangun tim dengan fondasi pemain muda berbakat. Langkah ini sempat menuai kritik, terutama setelah kepergian Mbappe. Namun hasilnya kini berbicara lantang.
Pelatih Luis Enrique, yang sebelumnya sukses membawa Barcelona juara pada 2015, memainkan peran krusial dalam membentuk ulang identitas PSG. "Dia datang dengan visi baru. Dia membuat tim ini lebih menyatu, lebih taktikal, dan tidak lagi bergantung pada individu," ungkap Achraf Hakimi usai laga.
Sementara itu, kapten tim Marquinhos menyebut momen ini sebagai hari terbaik sepanjang kariernya. "Ini bukan hanya kemenangan, ini penebusan. Kami telah mencoba bertahun-tahun, dan hari ini kami akhirnya berhasil."
Fondasi Kuat untuk Masa Depan
Kesuksesan PSG ini tak hanya soal gelar, melainkan juga sinyal bahwa mereka kini benar-benar menjadi kekuatan baru di Eropa. Pemain-pemain muda seperti Doue, Mayulu, dan Warren Zaire-Emery menunjukkan bahwa regenerasi berjalan dengan baik dan masa depan klub berada di tangan yang tepat.
Dukungan luar biasa dari para suporter di stadion juga menambah semarak kemenangan ini. Ribuan fans PSG memadati tribun Allianz Arena, menciptakan atmosfer yang tak terlupakan dalam sejarah klub.
Kemenangan ini bukan sekadar hasil pertandingan, tapi juga cerita tentang transformasi dan keyakinan. Saksikan seluruh highlights, wawancara eksklusif, statistik menarik, serta cerita di balik layar perjalanan PSG meraih mahkota Liga Champions pertama mereka hanya di ShotsGoal. Follow sekarang dan jangan lewatkan konten premium seputar klub dan pemain favoritmu!