Neymar Diusir Keluar lapangan Karena Gol Tangan Tuhan Maradona!
Neymar kembali menjadi sorotan setelah melakukan tindakan kontroversial dalam laga Santos melawan Botafogo di Liga Brasil. Pada menit ke-75 saat skor masih 0-0, penyerang berusia 33 tahun itu dengan sengaja mencetak gol menggunakan tangan, meniru aksi legendaris Diego Maradona yang dikenal dengan sebutan "Tangan Tuhan" pada 1986.
Aksi Neymar langsung memicu kemarahan pemain Botafogo yang menuntut keadilan. Wasit pun tidak tinggal diam dan memberikan kartu kuning kedua kepada Neymar, yang berarti kartu merah dan pengusiran dari lapangan. Insiden ini menjadi pukulan telak bagi Santos yang sedang berjuang di dasar klasemen.
Ironisnya, hanya empat menit setelah kejadian tersebut, Botafogo berhasil mencetak gol kemenangan melalui serangan balik cepat. Kekalahan 1-0 ini semakin memperburuk posisi Santos yang kini terpuruk di posisi ke-18 klasemen.
Permintaan Maaf dan Dampak bagi Santos
Usai pertandingan, Neymar langsung membanjiri media sosial dengan permintaan maaf. "Saya membuat kesalahan, maafkan saya! Hari ini, jika saya tidak dikeluarkan, saya yakin kami akan mendapatkan tiga poin," tulisnya di Instagram.
Namun, permintaan maaf ini tidak serta merta menghapus konsekuensi dari tindakannya. Kartu merah otomatis membuatnya absen dalam laga penting melawan Fortaleza. Yang lebih mengkhawatirkan, ini mungkin menjadi penampilan terakhir Neymar untuk Santos jika ia tidak memperpanjang kontraknya yang akan berakhir 30 Juni mendatang.
Situasi ini semakin mempersulit posisi Santos yang sudah kalah dalam 7 dari 11 pertandingan terakhir. Kehilangan bintang mereka di laga-laga krusial bisa menjadi bencana bagi klub yang sedang berjuang menghindari degradasi.
Nostalgia dan Ironi Terhadap Maradona
Ironisnya, Neymar pernah bercerita bagaimana Maradona menjadi inspirasinya sejak kecil. "Dia mengajari saya untuk selalu bermain dengan hati," kata Neymar dalam sebuah wawancara tahun 2020. Namun, upayanya meniru aksi paling kontroversial Maradona justru berakhir dengan malapetaka.
Perbedaan mendasar terletak pada konteks sejarah. Gol "Tangan Tuhan" Maradona terjadi di Piala Dunia 1986 saat teknologi VAR belum ada, sementara aksi Neymar terjadi di era sepak bola modern dengan berbagai alat bantu wasit. Ini menunjukkan betapa sepak bola telah berubah dalam hal fair play dan integritas pertandingan.
Masa Depan Neymar yang Kian Tidak Pasti
Insiden ini menambah daftar panjang kontroversi dalam karier Neymar. Kembali ke Santos seharusnya menjadi momen kebangkitan, tetapi justru diwarnai aksi memalukan. Dengan kontrak yang hampir habis dan performa tim yang buruk, masa depan Neymar di Santos semakin tidak jelas.
Ada spekulasi bahwa ini mungkin menjadi akhir dari petualangan Neymar di Brasil. Beberapa klub Timur Tengah dikabarkan masih tertarik merekrutnya, sementara MLS juga menjadi opsi potensial. Yang pasti, insiden ini akan menjadi catatan kelam dalam sejarah karier pemain yang pernah dijuluki "Penerus Pele" tersebut.
Bagi Santos, mereka harus segera bangkit tanpa bergantung pada Neymar. Klub legendaris ini sedang menghadapi krisis terburuk dalam sejarahnya, dan membutuhkan solusi cepat untuk menghindari malapetaka degradasi.