Debut Carlo Ancelotti dengan Brasil Berakhir Imbang Tanpa Gol
Carlo Ancelotti memulai era barunya sebagai pelatih Tim Nasional Brasil dengan hasil imbang 0-0 melawan Ekuador dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026. Pertandingan yang digelar di Estadio Rodrigo Paz Delgado, Quito, Kamis (5/6) waktu setempat, menampilkan performa kurang meyakinkan dari Selecao. Ancelotti, yang baru saja menggantikan Dorival Junior, langsung mendapat tekanan setelah gagal membawa Brasil meraih kemenangan.
Brasil kesulitan menembus pertahanan rapat Ekuador dan hanya menciptakan sedikit peluang berbahaya. Peluang terbaik di babak pertama datang dari sepakan Vinicius Junior yang masih bisa ditepis kiper Gonzalo Valle. Ancelotti tampak masih mencari formula terbaik, dengan melakukan beberapa perubahan signifikan dalam starting XI dibandingkan era Dorival Junior.
Kekalahan 4-0 dari Argentina pada laga sebelumnya membuat Ancelotti harus bekerja ekstra untuk memulihkan kepercayaan diri skuad Brasil. Sayangnya, hasil imbang ini justru menambah daftar panjang ketidakstabilan performa Tim Samba dalam beberapa pertandingan terakhir.
Perubahan Taktis Ancelotti yang Belum Optimal
Ancelotti memperkenalkan beberapa perubahan taktis dalam laga ini. Ia memberikan nomor 10 kepada Vinicius Junior, memainkan Casemiro sebagai pengatur lini tengah, serta memberi kesempatan debut kepada bek muda Alex. Selain itu, remaja berbakat Estevao Willian juga dimainkan sebagai pengganti Raphinha yang terkena sanksi.
Namun, perubahan tersebut belum membuahkan hasil maksimal. Brasil tampil lebih defensif dan kesulitan membangun serangan terorganisir. Ekuador, yang belum terkalahkan dalam 14 laga kandang terakhir, justru lebih sering mengancam, terutama melalui serangan balik cepat.
Di babak kedua, Brasil mulai menciptakan peluang melalui Richarlison dan Casemiro, tetapi lagi-lagi gagal membobol gawang Ekuador. Performa lesu para pemain, terutama di lini serang, menjadi sorotan utama dalam laga ini.
Reaksi Pemain dan Tantangan ke Depan
Usai pertandingan, Casemiro mengakui bahwa Ekuador bermain lebih solid. "Mereka bermain dengan baik. Kami masih dalam proses berkembang dan harus terus meningkatkan performa," ujar gelandang Manchester United itu. Ia juga menyebut sistem pertahanan Brasil cukup solid meski masih perlu perbaikan di sektor serang.
Vinicius Junior mengungkapkan bahwa Ancelotti belum sepenuhnya menerapkan rencana permainan yang matang. "Kami harus bersatu dan fokus untuk hasil lebih baik di sisa kualifikasi dan persiapan Piala Dunia," kata pemain Real Madrid tersebut.
Hasil ini membuat Brasil tetap di posisi keenam klasemen sementara Kualifikasi Piala Dunia CONMEBOL, sementara Ekuador menguatkan posisi kedua dengan 24 poin. Enam tim teratas akan lolos otomatis ke Piala Dunia 2026.
Target Kualifikasi dan Ujian Berat Selanjutnya
Brasil masih memiliki peluang besar lolos ke Piala Dunia jika mampu mengalahkan Paraguay pada laga selanjutnya. Namun, mereka harus meraih kemenangan dengan selisih gol yang cukup untuk menjauh dari persaingan ketat dengan tim peringkat ketujuh.
Ancelotti diharapkan segera menemukan formula terbaik untuk mengoptimalkan potensi skuad Brasil. Pertandingan melawan Paraguay akan menjadi ujian berat sekaligus kesempatan emas untuk membuktikan bahwa era barunya bisa membawa perubahan positif.
Dengan talenta muda seperti Endrick dan Vini Jr., serta pengalaman pelatih sekelas Ancelotti, Brasil tetap dianggap sebagai salah satu favorit di Piala Dunia 2026. Namun, jalan masih panjang, dan hasil imbang ini menjadi pengingat bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.