Ousmane Dembele Nyatakan Fokus Pada Gelar Liga Champions, Bukan Ballon d'Or!
Ousmane Dembele mengaku bahwa Ballon d'Or ada dalam pikirannya, tetapi prioritas utamanya adalah membawa Paris Saint-Germain (PSG) meraih gelar Liga Champions pertama dalam sejarah klub. Pemain berusia 28 tahun itu menjadi salah satu bintang utama PSG musim ini dengan 30 gol di semua kompetisi, termasuk 24 gol dalam 18 pertandingan antara Desember hingga Maret.
Meski menjadi kandidat kuat untuk penghargaan individu tertinggi tersebut, Dembele menegaskan bahwa kemenangan tim lebih penting. "Saya fokus pada tim, bukan trofi individu. Sejak Januari, kami mengubah pola pikir dan ingin meraih kemenangan," ujarnya. Ia juga menyadari tantangan besar melawan Inter Milan, yang dinilainya sebagai tim "tangguh secara fisik dan taktis."
Dembele mengungkapkan bahwa bermain di final Liga Champions adalah impian masa kecilnya. "Saya sudah mempersiapkan diri dengan baik. Kami harus tetap fokus dan bermain fantastis," tambahnya.
Transformasi Besar Dembele di PSG
Musim ini menjadi kebangkitan bagi Dembele setelah enam tahun yang kurang memuaskan di Barcelona. Saat bergabung dengan PSG musim lalu, ia hanya mencetak tiga gol dalam 26 pertandingan Ligue 1. Namun, di bawah asuhan Luis Enrique, performanya melesat dan ia menjadi pemain kunci dalam lini serang PSG.
Pelatih Luis Enrique memuji perkembangan Dembele. "Dia salah satu pemain terbaik musim ini. Bukan hanya mencetak gol, tetapi juga bekerja keras untuk tim. Itulah mentalitas pemimpin sejati," ucapnya. Kepercayaan yang diberikan pelatih telah mengembalikan kepercayaan diri Dembele, membuatnya tampil lebih konsisten.
Dembele juga berhasil mengisi kekosongan yang ditinggalkan Kylian Mbappe, yang hengkang ke Real Madrid. Bersama Bradley Barcola dan Randal Kolo Muani, ia membentuk lini serang baru PSG yang lebih mengandalkan kolektivitas daripada ketergantungan pada bintang individu.
Dari Tim Bintang Menuju Kolektivitas
Keberhasilan PSG mencapai final Liga Champions kali ini berbeda dari upaya sebelumnya. Jika dulu mereka mengandalkan trio Messi, Mbappe dan Neymar, kini PSG bermain sebagai tim yang lebih solid. "Ini tentang kebersamaan, bukan sekelompok individu," tegas kapten Marquinhos.
Perubahan filosofi ini terlihat jelas di bawah Luis Enrique. PSG tidak lagi bergantung pada satu atau dua pemain, melainkan pada sistem permainan yang terstruktur. "Saya jatuh cinta dengan tim ini. Kami bermain untuk satu sama lain," tambah Marquinhos.
Jika PSG menang, mereka akan menjadi klub Prancis pertama yang menjuarai Liga Champions sejak Marseille pada 1993. Kemenangan ini juga akan menjadi puncak kesuksesan investasi Qatar Sports Investments sejak 2011.
Tantangan Terakhir Inter Milan
PSG akan menghadapi Inter Milan, tim yang dikenal dengan pertahanan solid dan serangan mematikan. Dembele dan kawan-kawan harus waspada terhadap permainan fisik dan taktis Simone Inzaghi. "Mereka layak berada di final. Kami harus bermain sempurna," kata Dembele.
Kemenangan di final ini tidak hanya akan mengukuhkan PSG sebagai raja Eropa, tetapi juga membuka peluang Dembele meraih Ballon d'Or. Namun, ia tetap menegaskan bahwa gelar tim lebih penting. "Trofi individu bisa datang nanti. Yang utama adalah membawa pulang Liga Champions," pungkasnya. Ikuti terus perjalanan Dembele menuju puncak Eropa hanya di ShotsGoal!